Properti merupakan salah satu
bentuk investasi yang populer di Indonesia. Namun, harga properti yang semakin
mahal dapat menjadi hambatan besar bagi yang ingin membeli properti untuk
tempat tinggal atau investasi.
Banyak faktor yang mempengaruhi
harga properti, seperti permintaan yang tinggi, keterbatasan lahan, kenaikan
biaya konstruksi, kenaikan harga bahan bangunan, dan lokasi juga menentukan
harga properti.
7 Penyebab Harga Properti Mahal di Indonesia
Kenaikan harga properti tidak
hanya terjadi di perkotaan. Properti di pedesaan harganya juga mengalami
kenaikan seiring dengan bertambahahnya waktu.
Dalam artikel ini, akan dibahas
lebih lanjut mengenai 7 penyebab harga properti di kota atau di desa semakin
mahal.
Nah berikut adalah 7 penyebab
harga properti semakin mahal:
1. Keterbatasan Lahan
Lahan tidak akan bertambah,
artinya tanah di muka bumi terbatas. Karena sifatnya yang terbatas maka harga
lahan akan terus naik.
Dengan demikian, semua properti
yang membutuhkan tanah sebagai tempat berdiri baik rumah, ruko, dan apartemen harganya akan terus naik. Nah di perkotaan dan pedesaan lahan semakin
sempit, alhasil harga properti naik.
2. Permintaan Properti Yang Tinggi
Lahan yang terbatas namun
permintaan properti yang tinggi juga akan mendorong kenaikan harga properti. Apalagi
dalam satu wilayah perkotaan yang sudah padat dan permintaan properti tinggi
maka harga properti bisa meroket. Kenaikan biaya konstruksi
3. Kenaikan Harga Bahan Bangunan
Bahan bangunan seperti kayu,
paku, semen, pasir, dan lainnya juga mengalami kenaikan seiring bertmbahnya
waktu. Pasalnya kayu untuk bahan pintu atau usuk terbatas. Proses tumbuhnya
pohon tidak bisa instan.
Oleh karena itu, kenaikan harga
bahan bangunan akan mendorong kenaikan harga properti juga. Alhasil kenaikan
harga properti memang tidak bisa dihindari.
4. Faktor Lokasi
Selain fakor bahan material
pembuatan properti, pemilihan lokasi properti juga dapat mempengaruhi harga.
Lokasi properti yang strategis di pusat kota dekat fasilitas umum tentu beda
dengan harga rumah di pedesaan.
Harga properti di pusat kota
tentu lebih mahal. Dengan keuntungan akses mudah menuju rumah sakit, pusat
perbelanjaan, dan juga fasilitas pendidikan.
5. Tingginya Biaya Perizinan Dan Pajak
Proses pembangunan properti
memang detail. Butuh izin dari pihak otoritas wilayah. Seperti izin mendirikan
bangunan, kemudian membayar notaris untuk urus legalitas.
Ditambah lagi harus membayar
pajak. Semakin tingginya biaya perizinan dan pajak akan mendorong kenaikan
harga properti pula.
6. Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi yang baik,
seperti naiknya tingkat pertumbuhan ekonomi, stabilnya nilai tukar mata uang,
dan rendahnya tingkat inflasi akan mendorong orang untuk berduyun-duyun
investasi properti.
Alhasil permintaan properti naik
seiring denga terbatasnya lahan. Hal ini akan membuat harga properti semakin mahal.
7. Upah Tukang Naik
Dalam proses pembuatan properti
dibutuhkan ahli konstruksi, tukang, hingga tenaga pembantu. Semua tenaga yang
terlibat ini membutuhkan upah. Nah dengan kenaikan upah para pekerja, tentu
harga properti pun semakin tinggi.
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa penyebab harga properti yang semakin mahal dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Seperti permintaan yang tinggi, keterbatasan lahan, kenaikan
biaya konstruksi dan harga bahan bangunan.
Dotambah lagi dengan pemilihan lokasi
properti, biaya perizinan dan pajak, kondisi ekonomi serta upah pekerja yang
naik. Sebagai pembeli atau investor properti, penting untuk memperhatikan
faktor-faktor tersebut sebelum memutuskan untuk membeli properti.
Selain itu, melakukan riset pasar properti dan
konsultasi dengan profesional di bidang properti juga dapat membantu dalam
membuat keputusan investasi yang lebih baik. Semoga artikel ini dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembaca.